22 Sep 2010

Apa Hebatnya Buku "Pak Beye Dan Istananya"?

Wisnu Nugroho, seorang jurnalis Kompas menulis sebuah buku yang diperbincangkan oleh banyak orang saat ini. Buku tersebut berjudul "Pak Beye Dan Istananya". Buku yang awalnya adalah tulisan-tulisan kecil Wisnu di salah satu komunitas blogging terbesar saat ini, Kompasiana. Menurut informasi yang dirilis kompas saat ini, buku Wisnu yang pertama, sedianya akan ada 4 buah buku (tetralogi) sudah dicetak sebanyak 4 kali dengan total 42.000 eksemplar. Bahkan buku tersebut juga sudah di kirim ke negara tetangga, Malaysia sebanyak 50.000 eksemplar.

Kesuksesan Buku tersebut juga didukung oleh hadirnya wisnu dalam undangan di media elektronik (TV), dalam banyak talkshow yang sengaja mengupas buku dengan menghadirkan pakar komunikasi politik yang juga senang dengan buku Inu, panggilan akrab Wisnu Nugroho.

Lantas, Pertanyaan besarnya adalah, Apa Hebatnya Buku "Pak Beye Dan Istananya"?

Menurut saya yang awam ini, buku Inu "Pak Beye Dan Istananya" menyuguhkan sisi lain dari sebuah lambang kekuasaan di Republik ini. Yaitu Presiden dan Istana Negara. lalu apa bedanya dengan buku yang membahas hal serupa?

Buku Inu menghadirkan sekumpulan informasi "remeh temeh", manusiawi dan menjadi pertanyaan masyarakat selama ini, termasuk saya sendiri. Misal, saya sering menanyakan Seperti apa Ukuran kasur yang dipakai Pak Presiden (Pak Beye)?

Nah, Inu mencatat hal-hal "tidak penting" seperti itu dengan jeli. Dan menyuguhkannya ke hadapan publik dengan bahasa sederhana.

Disisi lain, Inu juga membandingkan Handphone yang sering digunakan Pak Beye dengan Handphone yang digunakan Pak Jusuf Kalla. Bagi sebagian orang mungkin hal tersebut tidak penting. Namun Sebagai orang yang berkuasa, hal kecil tersebut selalu menjadi hal menarik untuk diamati, apalagi oleh rakyat kecil seperti saya.

Salah satu yang menarik dari Buku "Pak Beye Dan Istananya" adalah Tulisan "Old And New di Istana (Tahi Lalat)". Tulisan yang ada pada Bab 5 Pernak-Pernik SBY tersebut membandingkan Foto Pak SBY pada tahun 2006 dan Tahun 2008. Pada Tahun 2006, Pak SBY lengkap dengan tahi lalat di dahi sebelah kanan, namun pada foto tahun 2008 tersebut tahi lalat Pak Beye tersebut sudah tidak ada lagi. Bukan main pencitraan yang dilakukan Pak Beye dan timnya, sampai kepada tahi lalat. Dengan penampilan tersebut, Pak Beye Terlihat makin sempurna di depan Kamera.

Pada Bab pertama yang di beri judul Tunggangan Istana, ada satu hal menarik bagi saya dan cukup provokatif. Tulisan yang berjudul "Rolls Royce Siapa?". anda Pasti tahu dengan Mobil Rolls Royce yang super duper mahal tersebut kan? Kalau tidak salah, mobil tersebut hanya diproduksi beberapa buah saja alias Limited. Silahkan anda Googling untuk cari tau lebih banyak tentang mobil tersebut.

Pada bagian tersebut, Inu menuliskan, bahwa mobil tersebut adalah milik tamu yang datang ke Istana pada waktu itu, yang katanya adalah Bos perusahaan rokok. Inu pun mengatakan bahwa mobil tersebut memiliki plat nomor profit dengan angka 234. hohoho...saya yakin pasti anda langsung connect dengan salah satu rokok kretek terkenal.

Masih tentang Mobil Rolls Royce tersebut, Dibagian akhir Inu menuliskan,

"Apakah Anda Pembeli dan penikmat rokok pernah menumpang Rolls Royce seperti yang diparkir di Istana? Kalau Belum juga, segeralah jera karena rokok hanya membuar anda tentang fantasi nikmatnya naik Rolls Royce"

"Tetapi kalau belum jera juga, tidak perlu berkecil hati. Kepala BIN (Perokok-Red) tetap bersama anda". Nah Ini???

Salah satu yang menarik lainnya adalah, foto Saat Moreno, Pembalap nasional bersama dengan pak SBY saat peresmian museum A.H Nasution, pada tanggal 3 Desember 2008. Masih ingatkan anda, bahwa Moreno bersama adiknya tersangkut masalah penganiayaan dan telah disidangkan? Percayakan anda bahwa peristiwa penganiayaan tersebut juga terjadi pada tanggal 3 Desember 2008. Nah Lho? artinya, pada pagi hari Moreno "main-main" dengan korbannya, siangnya menjelang jam 15.00 Moreno hadir di acara peresmian tersebut. Analisa Inu mungkin sama dengan anda


















Tulisan yang selama ini tak mungkin tertampung semua di media cetak atau Mainstream, dikumpulkan Inu dalam Social Blog dan bersifat remeh temeh namun menarik banyak orang itulah yang menjadi kan buku tersebut layak untuk di baca.

Salam Berry Devanda

8 komentar:

  1. chika belum pernah baca tuh
    mungkin karena beliau presiden jadi orang merasa hebat^^
    heheee

    BalasHapus
  2. Wah saya belum baca bukunya. Coba hunting dulu deh. :)

    BalasHapus
  3. namanya juga SBY... spa sich yg ga kenal dia hehehe

    BalasHapus
  4. SBY di mata penggemarnya sich pasti oke donk!!!

    BalasHapus
  5. Ada juga ya buku semacam ini, saya baru tahu...

    Oh ya Aplikasi WinPDF itu g trial, itu free jadi g usah khawatir shbat..

    BalasHapus
  6. ada yang pro dan kontra.. sbg rakyat blog brhrp indonesia smakin kondusif keamanannya. amin

    BalasHapus
  7. entah kenapa ya, kok bunda gak tertarik membaca buku2 yg bernuansa tokoh politik, seorang presiden sekalipun......
    mungkin krn gak ada ketertarikan pd bidang ini, lagian juga emang gak ngerti, ......
    salam

    BalasHapus
  8. sumpah gak pengen baca..

    BalasHapus

Ketikan Komentar anda dengan memilih pada opsi beri komentar sebagai Name/URL....