7 Mar 2011

Kau Menunggunya Tapi Tak Memberitahunya, Sama Saja Dengan Kau Memberitahunya Tapi Tak Menunggunya

Seperti biasa, semenjak remaja, saya selalu mencatat kalimat atau kata-kata yang saya anggap penting. tidak pernah saya pertimbangkan darimana itu. Entah dari media massa, kawan, “lawan”, tokoh atau pun rakyat biasa sekalipun. Apalagi, saat ini arus informasi begitu deras terasa semenjak internet menjajah hidup manusia sampai ke pedesaan. Penetrasi internet yang begitu dalam jauh ke setiap lini kehidupan manusia membuat setiap orang di seluruh dunia mampu mengakses dan membagi informasi kepada siapapun.

Berawal dari status seorang teman di jejaring sosial Facebook, saya tertarik untuk menuliskan nya di Blog ini. Status yang ditulisnya beberapa bulan yang lalu begitu menarik perhatian saya. Seketika setelah membaca statusnya, saya catat di handphone agar tidak hilang begitu saja.

Saat menulis postingan ini, beberapa bulan setelah teman tersebut menulis statusnya, saya kembali membuka konsep text yang tersimpan dalam handphone dan tergelitik untuk menuliskannya di sini. Coba kawan simak, kata-kata “Kau Menunggunya tapi tak memberitahunya, sama saja dengan kau memberitahunya tapi tak menunggunya”. Saya tidak begitu tau siapa yang pernah mengungkap kalimat tersebut pertama kalinya. Namun, menurut saya cukup mengena pada kondisi kekinian.

Betapa tidak, saat ini banyak sekali permusuhan, perkelahian, cekcok, dan persoalan salah paham lainnya terjadi di sekitar kita. Pertengkaran suami istri, sesama teman, satu kampung, bahkan satu negara pun terjadi karena salah paham. Belum lagi, penyerangan yang mengerahkan banyak massa atas nama SARA juga terjadi karena persoalan sepele, yaitu : misskomunikasi.

Kalimat “Kau Menunggunya tapi tak memberitahunya, sama saja dengan kau memberitahunya tapi tak menunggunya” pada dasarnya memiliki pesan bahwa niat baik anda tidak akan tersampaikan jika tidak dikomunikasikan dengan baik pula. Karena Tuhan menciptakan manusia dengan masing-masing otak dan pemikiran berbeda. Tidak mungkin anda paksakan semua orang akan paham apa yang anda maksud.

Setiap persoalan yang mengedepankan komunikasi yang baik tentu tidak akan berakhir dengan kekerasan. Karena pada dasarnya manusia diciptakan cenderung pada kebaikan. Jika masing-masing manusia Indonesia bisa mengedepankan komunikasi yang baik, tentu tidak akan terjadi kasus penyerangan membabi buta sesama anak bangsa.

Mari kita kedepankan komunikasi yang baik dan STOP Budaya Kekerasan!!!

8 komentar:

  1. @ Agus : ente tau aja gus,,,
    alhmdlah. Lg sibuk apa nih boz?

    BalasHapus
  2. bloger bang dev mah, haha.^^

    BalasHapus
  3. Wonderful word bg....Tul,,ado pulo persamaanyo jo pepatah minang bang "Bak Si Bisu Barasian".....

    BalasHapus
  4. Karena nggak semua orang memiliki pemahaman yang seragam ya... :)

    BalasHapus
  5. Penetrasi internet yang begitu dalam jauh ke setiap lini kehidupan manusia membuat setiap orang di seluruh dunia mampu mengakses dan membagi informasi kepada siapapun.

    BalasHapus
  6. Belum lagi, penyerangan yang mengerahkan banyak massa atas nama SARA juga terjadi karena persoalan sepele, yaitu : misskomunikasi.thnaks a lot

    BalasHapus
  7. Teenagers think nothing just hurry to make and leave relation with others.

    BalasHapus
  8. kedarnath to badrinath
    Me and my best friends birthday is around memorial day weekend and we want to have a blast and also have a girls weekend with our other friend. What is a great get away trip for that weekend.

    BalasHapus

Ketikan Komentar anda dengan memilih pada opsi beri komentar sebagai Name/URL....